Sunday, August 31, 2008

menjaga...AMANAH....


Anakmu bukan milikmu

Walaupun lewat engkau mereka lahir

Namun bukan dari engkau mereka ada


Padamu, mereka bukan hakmu

Berikan mereka kasih sayang,tapi

jangan engkau berikan pikiranmu

sebab mereka ada alam pikiran sendiri


Patut kau berikan rumah untuk raganya

tapi tidak untuk jiwanya

sebab jiwanya adalah penghuni masa depan


Kau boleh merubahnya

namun tidak untuk meyerupaimu

sebab kehidupan tak pernah berjalan mulus

dan tidak tenggelam dimasa lampau


Puisi karya Kahlil Gibran di atas memberi banyak pelajaran....aku banyak diingatkan dengan keegoisanku sebagai seorang ibu. Seringkali aku lupa bahwa puteri kecilku ini mempunyai rasa, hati, mau, pikiran, selera sendiri, yang mungkin saja berbeda denganku. Sebagai manusia yang penuh khilaf..hehehe..aku sering gak sadar memaksakan apa yang aku anggap baik dan benar. Sampai protes anakku mengingatkan bahwa dia adalah seseorang yang harus aku hargai kemauan dan pikirannya.


Dari kecil anakku memang sudah aku biasakan untuk memilih apa yang dia mau, aku selalu tawarkan apa yang mau dia makan, baju apa yang mau dia pakai, pergi liburan kemana yang dia mau....sampai akhirnya sekarang dia menjadi pribadi yang tidak mau didikte...Kebiasaannya itu terbawa di sekolah. Di sekolah kalau dia merasa sudah bisa, dia gak mau mengerjakan tugas dari gurunya lagi....masalah...sampai akhirnya gurunya memanggilku. Alhamdulillah gurunya bisa mengerti kepribadian Salma sehingga bisa membimbingnya tanpa membuat Salma mogok sekolah.


Tidak mudah menjaga amanah Allah yang satu ini....mendidiknya menjadi seseorang yang mempunyai akhlak yang baik dan intelektual yang baik juga. Sekarang yang menjadi concern ku adalah mencarikan SD untuk Salma. Aku berharap tidak salah pilih sekolah untuk anakku. Aku tidak ingin sekolah menjadi beban buat anakku..aku ingin dia enjoy di sekolahnya kelak.


Anak laksana kertas putih...kita mempunyai andil besar dalam melukisnya.. apakah dia akhirnya menjadi sebuah lukisan yang indah sehingga akan membahagiakan siapa saja yang melihatnya ataukah menjadi sebuah lukisan yang buram sehingga menjemukan orang, ataukah menjadi sebuah lukisan yang tidak jelas sehingga orang perlu mengernyitkan dahi dan memicingkan matanya untuk mengenalinya...


Anak bagaikan sebuah harta yang tak ternilai....walaupun ada yang sanggup menggadaikan anaknya hanya dengan beberapa lembaran uang, walaupun ada yang sanggup menghabisi nyawa anaknya hanya karena alasan yang tidak masuk akalku, walaupun ada yang sanggup meninggalkan anaknya di sembarang tempat karena alasan aib keluarga...sungguh tidaklah mereka mengerti sangat berharganya seorang anak bagi kita. Sampai kita meninggal nantinya anak tetap menjadi harta yang berharga..karena doa anak sholeh lah yang akan meringankan jalan kita di akhirat...subhanallah...


Semoga aku bisa menjaga amanah ini..dan selalu ingat bahwa menjaga dan mendidik anak adalah sebuah ibadah...jangan hanya menuntut hak sebagai orangtua tapi harus selalu ingat kewajibanku sebagai seorang ibu...

Saturday, August 30, 2008

KeSemPatan.....


Ada orang bilang kesempatan hanya datang sekali, jadi jangan sia-siakan suatu kesempatan. Kalau aku bilang kesempatan datang kapan saja, cuma kadang kita tidak sadar bahwa begitu banyak kesempatan ada didepan mata kita, sehingga kita lupa mengambil kesempatan itu. Seperti halnya kalau satu pintu kesempatan tertutup kita sering hanya termenung melihat pintu tertutup itu padahal kita tidak sadar bahwa ada pintu lain yang terbuka..kita hanya berdiamdiri dengan suatu kegagalan, tanpa mencoba cepat berlari untuk mencoba kesempatan lain... tidak mudah memang...tapi rasanya sekarang kita harus bergerak cepat... sudah banyak hal yang membuat kita menyesali keadaan, sudah begitu banyak perubahan yang membuat kita semakin terpuruk... semua sudah semakin berharga. Bahkan untuk sekedar minum saja sudah sangat mahal.......

Seperti yang di katakan oleh Nabi Muhammad saw bahwa renggutlah lima perkara sebelum lima lainnya: mudamu sebelum rentamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu. Subhanallah....sungguh peringatan yang sarat makna. Kadang kita mengabaikan selagi semuanya dalam keadaan standar baik menurut kita. Kita lebih terlena dengan keadaan yang sedang menyenangkan, sehingga kalau ada musibah sedikit saja sudah kelabakan. Sungguh hal yang amat sangat tidak mudah memang... Seandainya saja aku bisa menyadarinya dalam setiap detik hidupku bahwa semuanya itu sangat berharga, mungkin aku akan lebih bersyukur lagi..semoga aku tidak terlena terlalu lama..sehingga kehidupanku kelak akan lebih indah.

Seperti sekarang, lusa sudah puasa...kesempatan beribadah akan semakin banyak terbuka... alangkah bodohnya kalau kesempatan itu lewat begitu saja. Alangkah bijak kalau mau menyadari mungkin kita tidak akan diberi kesempatan untuk bertemu ramadhan berikutnya, sehingga kita tidak akan menyianyiakan kesempatan ramadhan kali ini....seandainya aku bisa bersikap seperti itu...alangkah indahnya...Insya Allah...keyakinan itu harus ada.

Selamat beribadah puasa..semoga kita semua diberi kesehatan lahir bathin sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan tawakal dan ikhlas...Semoga amal ibadah kita diterima Allah swt, amin....maaf lahir bathin...

Monday, August 4, 2008

sesuatu yang........rumit

Mencoba mengerti suatu hal yang tidak sependapat dengan kita adalah hal yang amat sangat sulit. Egois memang kalo aku ingin dimengerti....tapi sedikit tawar menawar niy... apakah tidak mungkin, mencoba menyampaikan pikiran, pendapat, hati kita untuk sejenak mendapatkan ruang dan waktu untuk dimengerti... tanpa emosi. Kenapa hanya berbicara yang benar aja sudah semakin sulit...kenapa mencoba memberikan alasan saja sudah menjadi hal yang tidak masuk akal...

Mungkin ini saatnya aku harus benar2 berhenti, duduk, dan berpikir dengan hati dan pikiran yang jernih, tanpa melibatkan emosi. Aku tau menunda menyelesaikan masalah demi menjaga hati orang lain itu akan menjadi bumerang buat diriku sendiri. Memendam apa yang kurasa, kupikir, dan kuinginkan adalah hal yang tidak mudah dan tidak menyenangkan, tapi kenapa aku membiarkan diriku terjabak dalam situasi ini....entahlah...aku yang menjaga perasaannya atau aku yang berusaha menjaga perasaanku...situasi yang rumit.

Tidak menyenangkan memang apabila kita banyak melakukan kesalahan dan dijadikan senjata oleh orang lain untuk menyalahkan kita...padahal dia tidak paham kenapa kesalah itu pernah dilakukan. Memang lebih mudah mengingat hal buruk dari seseorang dari pada mengingat kebaikannya. Dan lebih mudah juga kan menyalahkan orang lain daripada menyalahkan diri sendiri...yahhh mana ada orang yang mau disalahkan.....bahkan untuk mencoba mengingat hal buruk yang pernah kita lakukan sama orang lain aja gak sudi..tapi kalo berbuat baik sedikit aja semua orang harus tau....hehehe...

Aku pernah mendengar suatu cerita tentang orangtua dan anaknya yang nakal. Setiap anaknya melakukan kesalahan sibapak menandainnya dengan menancapkan paku didinding, begitu seterusnya setiap kesalahan anak, bapak itu memaku dindingnya..sampai suatu saat anaknya melihat dan bertanya "untuk apa bapak melakukan itu?" bapaknya menjawab " supaya kamu tahu betapa banyak kamu membuat kesalahan"...akhirnya anak itu sadar dan ingin menebus kesalahnnya dengan berbuat baik. Maka setiap kebaikan yang dilakukan oleh anaknya bapak itu mencabut paku2 didinding. Sampai akhirnya paku2 itu telah tercabut semua. Kemudian anak itu berkata " bapak, aku telah berbuat baik kan, jadi paku2 itu sudah tidak satupun yang tertancap lagi"... bapaknya menjawab'' benar anakku, paku itu sudah tidak ada yang tersisa, tapi kamu lihat lubang bekas tancapan paku itu...lubang yang ada tidak mudah kamu hilangkan, begitu juga dengan hati ini apa yang pernah kamu lakukan masih membekas dihati dan itu tidak mudah untuk dihapus". Hmmmm...sungguh pelajaran yang sangat berharga buatku... kadang kita tidak sadar melakukan bahkan bicara yang menyakitkan hati orang lain, walaupun kita sudah minta maaf dan sdh dimaafkan, tapi kita tidak sadar sudah membuat hatinya luka dan sedih... Sungguh sulit menjaga perasaan orang lain.

Sangat sulitnya sampai kadang kita mengorbankan perasaan kita agar orang lain tidak tersakiti. Sampai sini banyak pertanyaan dalam hatiku... salahkah apabila kita memperjuangkan perasaan kita, salahkah apabila mengungkapkan segala yang kita rasa....entahlah...aku bingung menjawab pertanyaanku sendiri karena akan menjadi tidak obyektif lagi. Karena dalam hati kecilku aku ingin jawabannya tidak salah karena hatimu layak diperjuangkan....hehehe...maunya...

Sungguh sangat disayangkan apabila kita sudah sampai pada titik kejenuhan dalam menyelesai kan suatu masalah, lebih baik mundur daripada terus melanjutkan. Mungkin ini yang sedang ingin aku pilih, mundur dari suatu permasalahan. Pilihan yang tepat buatku? tentu tidak, tapi mungkin yang terbaik dari yang terburuk. Ada yang bilang setiap masalah pasti ada solusinya.. yang aku ingin tau solusi buat siapa.. karena kadang keegoisan mewarnai solusi, aku jadi ragu... Yahhhh aku berharap keraguanku akan sirna... karena tidak nyaman berada diposisi ini. Sulit, rumit, menyebalkan...

Hidup tapi tetap terus berjalan ada dan tanpa masalah...Pandai2lah menjaga perasaan hati kita sendiri karena tidak seorangpun yang bisa benar2 membikin kita bahagia kalo bukan diri kita sendiri. Kalo memang harus tidak sejalan lagi tidaklah masalah...harus yakin kita masih berarti buat orang yang lain yang bisa lebih menghargai hati kita...InsyaAllah kalo niatan baik walaupun hasilnya bukan yang terbaik buat kita, kita tetap bisa ikhlas menerimanya......