Anakmu bukan milikmu
Walaupun lewat engkau mereka lahir
Namun bukan dari engkau mereka ada
Padamu, mereka bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayang,tapi
jangan engkau berikan pikiranmu
sebab mereka ada alam pikiran sendiri
Patut kau berikan rumah untuk raganya
tapi tidak untuk jiwanya
sebab jiwanya adalah penghuni masa depan
Kau boleh merubahnya
namun tidak untuk meyerupaimu
sebab kehidupan tak pernah berjalan mulus
dan tidak tenggelam dimasa lampau
Puisi karya Kahlil Gibran di atas memberi banyak pelajaran....aku banyak diingatkan dengan keegoisanku sebagai seorang ibu. Seringkali aku lupa bahwa puteri kecilku ini mempunyai rasa, hati, mau, pikiran, selera sendiri, yang mungkin saja berbeda denganku. Sebagai manusia yang penuh khilaf..hehehe..aku sering gak sadar memaksakan apa yang aku anggap baik dan benar. Sampai protes anakku mengingatkan bahwa dia adalah seseorang yang harus aku hargai kemauan dan pikirannya.
Dari kecil anakku memang sudah aku biasakan untuk memilih apa yang dia mau, aku selalu tawarkan apa yang mau dia makan, baju apa yang mau dia pakai, pergi liburan kemana yang dia mau....sampai akhirnya sekarang dia menjadi pribadi yang tidak mau didikte...Kebiasaannya itu terbawa di sekolah. Di sekolah kalau dia merasa sudah bisa, dia gak mau mengerjakan tugas dari gurunya lagi....masalah...sampai akhirnya gurunya memanggilku. Alhamdulillah gurunya bisa mengerti kepribadian Salma sehingga bisa membimbingnya tanpa membuat Salma mogok sekolah.
Tidak mudah menjaga amanah Allah yang satu ini....mendidiknya menjadi seseorang yang mempunyai akhlak yang baik dan intelektual yang baik juga. Sekarang yang menjadi concern ku adalah mencarikan SD untuk Salma. Aku berharap tidak salah pilih sekolah untuk anakku. Aku tidak ingin sekolah menjadi beban buat anakku..aku ingin dia enjoy di sekolahnya kelak.
Anak laksana kertas putih...kita mempunyai andil besar dalam melukisnya.. apakah dia akhirnya menjadi sebuah lukisan yang indah sehingga akan membahagiakan siapa saja yang melihatnya ataukah menjadi sebuah lukisan yang buram sehingga menjemukan orang, ataukah menjadi sebuah lukisan yang tidak jelas sehingga orang perlu mengernyitkan dahi dan memicingkan matanya untuk mengenalinya...
Anak bagaikan sebuah harta yang tak ternilai....walaupun ada yang sanggup menggadaikan anaknya hanya dengan beberapa lembaran uang, walaupun ada yang sanggup menghabisi nyawa anaknya hanya karena alasan yang tidak masuk akalku, walaupun ada yang sanggup meninggalkan anaknya di sembarang tempat karena alasan aib keluarga...sungguh tidaklah mereka mengerti sangat berharganya seorang anak bagi kita. Sampai kita meninggal nantinya anak tetap menjadi harta yang berharga..karena doa anak sholeh lah yang akan meringankan jalan kita di akhirat...subhanallah...
Semoga aku bisa menjaga amanah ini..dan selalu ingat bahwa menjaga dan mendidik anak adalah sebuah ibadah...jangan hanya menuntut hak sebagai orangtua tapi harus selalu ingat kewajibanku sebagai seorang ibu...