Monday, August 4, 2008

sesuatu yang........rumit

Mencoba mengerti suatu hal yang tidak sependapat dengan kita adalah hal yang amat sangat sulit. Egois memang kalo aku ingin dimengerti....tapi sedikit tawar menawar niy... apakah tidak mungkin, mencoba menyampaikan pikiran, pendapat, hati kita untuk sejenak mendapatkan ruang dan waktu untuk dimengerti... tanpa emosi. Kenapa hanya berbicara yang benar aja sudah semakin sulit...kenapa mencoba memberikan alasan saja sudah menjadi hal yang tidak masuk akal...

Mungkin ini saatnya aku harus benar2 berhenti, duduk, dan berpikir dengan hati dan pikiran yang jernih, tanpa melibatkan emosi. Aku tau menunda menyelesaikan masalah demi menjaga hati orang lain itu akan menjadi bumerang buat diriku sendiri. Memendam apa yang kurasa, kupikir, dan kuinginkan adalah hal yang tidak mudah dan tidak menyenangkan, tapi kenapa aku membiarkan diriku terjabak dalam situasi ini....entahlah...aku yang menjaga perasaannya atau aku yang berusaha menjaga perasaanku...situasi yang rumit.

Tidak menyenangkan memang apabila kita banyak melakukan kesalahan dan dijadikan senjata oleh orang lain untuk menyalahkan kita...padahal dia tidak paham kenapa kesalah itu pernah dilakukan. Memang lebih mudah mengingat hal buruk dari seseorang dari pada mengingat kebaikannya. Dan lebih mudah juga kan menyalahkan orang lain daripada menyalahkan diri sendiri...yahhh mana ada orang yang mau disalahkan.....bahkan untuk mencoba mengingat hal buruk yang pernah kita lakukan sama orang lain aja gak sudi..tapi kalo berbuat baik sedikit aja semua orang harus tau....hehehe...

Aku pernah mendengar suatu cerita tentang orangtua dan anaknya yang nakal. Setiap anaknya melakukan kesalahan sibapak menandainnya dengan menancapkan paku didinding, begitu seterusnya setiap kesalahan anak, bapak itu memaku dindingnya..sampai suatu saat anaknya melihat dan bertanya "untuk apa bapak melakukan itu?" bapaknya menjawab " supaya kamu tahu betapa banyak kamu membuat kesalahan"...akhirnya anak itu sadar dan ingin menebus kesalahnnya dengan berbuat baik. Maka setiap kebaikan yang dilakukan oleh anaknya bapak itu mencabut paku2 didinding. Sampai akhirnya paku2 itu telah tercabut semua. Kemudian anak itu berkata " bapak, aku telah berbuat baik kan, jadi paku2 itu sudah tidak satupun yang tertancap lagi"... bapaknya menjawab'' benar anakku, paku itu sudah tidak ada yang tersisa, tapi kamu lihat lubang bekas tancapan paku itu...lubang yang ada tidak mudah kamu hilangkan, begitu juga dengan hati ini apa yang pernah kamu lakukan masih membekas dihati dan itu tidak mudah untuk dihapus". Hmmmm...sungguh pelajaran yang sangat berharga buatku... kadang kita tidak sadar melakukan bahkan bicara yang menyakitkan hati orang lain, walaupun kita sudah minta maaf dan sdh dimaafkan, tapi kita tidak sadar sudah membuat hatinya luka dan sedih... Sungguh sulit menjaga perasaan orang lain.

Sangat sulitnya sampai kadang kita mengorbankan perasaan kita agar orang lain tidak tersakiti. Sampai sini banyak pertanyaan dalam hatiku... salahkah apabila kita memperjuangkan perasaan kita, salahkah apabila mengungkapkan segala yang kita rasa....entahlah...aku bingung menjawab pertanyaanku sendiri karena akan menjadi tidak obyektif lagi. Karena dalam hati kecilku aku ingin jawabannya tidak salah karena hatimu layak diperjuangkan....hehehe...maunya...

Sungguh sangat disayangkan apabila kita sudah sampai pada titik kejenuhan dalam menyelesai kan suatu masalah, lebih baik mundur daripada terus melanjutkan. Mungkin ini yang sedang ingin aku pilih, mundur dari suatu permasalahan. Pilihan yang tepat buatku? tentu tidak, tapi mungkin yang terbaik dari yang terburuk. Ada yang bilang setiap masalah pasti ada solusinya.. yang aku ingin tau solusi buat siapa.. karena kadang keegoisan mewarnai solusi, aku jadi ragu... Yahhhh aku berharap keraguanku akan sirna... karena tidak nyaman berada diposisi ini. Sulit, rumit, menyebalkan...

Hidup tapi tetap terus berjalan ada dan tanpa masalah...Pandai2lah menjaga perasaan hati kita sendiri karena tidak seorangpun yang bisa benar2 membikin kita bahagia kalo bukan diri kita sendiri. Kalo memang harus tidak sejalan lagi tidaklah masalah...harus yakin kita masih berarti buat orang yang lain yang bisa lebih menghargai hati kita...InsyaAllah kalo niatan baik walaupun hasilnya bukan yang terbaik buat kita, kita tetap bisa ikhlas menerimanya......

No comments: